KENDARI, – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. La Ode Muhammad Rusdin Jaya, S.Ip., M.Si, menyampaikan pencapaian luar biasa dalam sektor pertanian provinsi Sulawesi Tenggara.
Rusdin mengungkapkan, berdasarkan data ASEM, produksi padi tahun 2023 mencapai 475.267 ton, jagung 84.044 ton, dan kedelai 4.902 ton.
Peningkatan ini tidak terlepas dari berbagai upaya strategis yang telah dilakukan untuk mengatasi tantangan yang ada, khususnya rendahnya Indeks Pertanaman (IP) di hampir semua lokasi sentra pertanian di wilayah ini.
“Kami telah berupaya keras untuk meningkatkan IP dengan berbagai pendekatan inovatif,” ujar Rusdin. “Salah satunya adalah melalui PAT (Perluasan Areal Tanam) dan LTT (Luas Tambah Tanam). Kami juga mengimplementasikan pendekatan pompanisasi untuk memperbaiki sistem irigasi yang ada, serta menyediakan buffer stock berupa pupuk, pestisida, dan herbisida yang dapat diakses oleh kelompok tani,” ucapnya.
Lanjut dia, dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara telah melaksanakan berbagai langkah adaptasi.
Pembangunan sumur bor, normalisasi embung, dan pembangunan irigasi menjadi prioritas untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian.
Sosialisasi pertanian cerdas iklim juga gencar dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan petani mengenai praktik-praktik yang dapat meminimalisir dampak negatif perubahan iklim.
Tidak hanya itu, Distannak juga menyediakan benih unggul yang tahan terhadap kondisi ekstrem.
“Kami telah menyiapkan benih unggul yang tahan kekeringan untuk menghadapi El Nino dan benih yang tahan rendaman untuk menghadapi La Nina. Ini adalah langkah penting untuk memastikan ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim,” tambahnya.
Berbagai inisiatif ini telah menunjukkan hasil yang nyata. Dengan produksi padi yang mencapai hampir setengah juta ton, serta produksi jagung dan kedelai yang signifikan, Sulawesi Tenggara kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu lumbung pangan utama di Indonesia.
Langkah-langkah inovatif dan strategis yang diambil oleh Distannak menjadi bukti bahwa dengan perencanaan yang baik dan implementasi yang tepat, tantangan pertanian dapat diatasi dengan efektif.
“Kami optimis, dengan dukungan semua pihak, produksi pangan di Sulawesi Tenggara akan terus meningkat. Kami berkomitmen untuk menjadikan provinsi ini sebagai lumbung pangan yang tangguh dan berkelanjutan,” tutupnya dengan penuh semangat.
Melalui kerja keras dan inovasi, Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa masa depan pertanian Indonesia bisa cerah dan menjanjikan.
Dengan produksi yang meningkat dan strategi adaptasi yang kuat, provinsi ini siap menghadapi tantangan pangan di masa depan. (Red)