Muhammad Yusup: “Saya Mewakafkan Diri untuk Membangun Kota Kendari”

233

KENDARI, – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, menegaskan komitmennya yang kuat dalam membangun Kota Kendari.

Dalam pernyataannya, Yusup menyatakan bahwa dirinya sepenuhnya membaktikan dan mewakafkan diri untuk kemajuan dan kesejahteraan kota ini.

“Saya betul-betul sangat membaktikan dan mewakafkan diri saya untuk membangun Kota Kendari,” tegas Yusup, saat ditemui awak media, Sabtu kemarin.

Pernyataan ini disampaikan di tengah berbagai opini dan tudingan miring yang ditujukan kepadanya.

Yusup menegaskan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi berbagai opini tersebut dan akan terus menjalankan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

“Opini-opini menyesatkan apapun yang ditudingkan ke saya oleh segelintir orang, saya tidak takut. Saya hanya menjalankan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan, bukan berdasarkan perasaan. Kita kerja yang benar. Koridor saya adalah peraturan perundang-undangan, jadi saya bekerja begitu saja. Saya yakin selama niatan saya bekerja untuk rakyat, Tuhan akan menunjukkan jalan untuk saya,” ujar Yusup.

Yusup mengaku sudah terbiasa menghadapi fitnah dan tudingan yang tidak berdasar.

“Sudah sering saya mengalami hal-hal seperti ini. Difitnah dan dituding yang tidak-tidak sudah semua, semua sudah saya lewati,” ungkapnya.

Ia juga menolak anggapan bahwa dirinya mencari keuntungan pribadi. “Jangan berpikir bahwa saya ini hanya mencari keuntungan pribadi. Semua transparan, tidak pernah saya intervensi. Pantang saya bicara ras, karena saya adalah anak Indonesia. Saya berbicara tentang anak Sulawesi Tenggara. Begitu kamu dudukkan kakimu di sini, anak Sulawesi Tenggara kau, tidak ada bicara lain,” jelasnya dengan tegas.

Yusup menekankan bahwa dirinya bangga menjadi anak Sulawesi Tenggara dan menolak kesukuan dijadikan alat untuk mengintimidasi atau memberikan kekuasaan.

“Saya bangga menjadi anak Sulawesi Tenggara, jangan kesukuan dipakai sebagai alat untuk mengintimidasi orang. Jangan kesukuan dipakai alat untuk memberikan kekuasaan, tidak boleh begitu, kita bekerja untuk rakyat. Ini NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia, satu kita. Kalau saya pribadi kita kerja saja,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yusup menjelaskan bahwa semua pekerjaan di Kota Kendari dilakukan melalui proses tender yang transparan, sesuai arahan KPK.

“Nggak boleh kita pilah-pilah ini kesukuan, saya tidak suka. Yang saya mau adalah anak Sulawesi Tenggara. Semua pekerjaan di Kota Kendari di tender, dan itu arahan KPK. Saya bekerja untuk rakyat, saya anak Sulawesi Tenggara, saya tidak berbicara tentang kesukuan, itu pantang bagi saya,” katanya.

Yusup menegaskan bahwa tujuannya adalah membangun kota dan masyarakatnya. “Intinya saya mau bangun kota, saya mau bangun manusianya, saya mau lihat rakyat saya sejahtera. Meskipun dengan waktu yang begitu pendek, saya akan manfaatkan waktu ini untuk membangun Kota Kendari. Saya milik masyarakat Kota Kendari,” ujarnya dengan penuh semangat.

Ia juga mengimbau seluruh masyarakat Kota Kendari untuk bersinergi dan mendukung program-program pemerintah.

“Mari kita bekerja bersinergi, karena pemerintah tidak punya arti apa-apa tanpa dukungan masyarakat. Tentunya baik itu masyarakat biasa, maupun media, akademisi, dunia usaha, perbankan, dan TNI Polri utamanya. Jangan selalu termakan dengan isu-isu negatif dan menyesatkan. Mari dukung pemerintah, kalau masyarakatnya mendukung pemerintah, insya Allah pemerintah akan bekerja dengan baik, dan tentu muaranya kesejahteraan masyarakat,” kata Yusup.

Yusup juga meminta masyarakat untuk tidak membuat dikotomi atau kelas-kelas berdasarkan suku, ras, dan sebagainya.

“Kita ini adalah anak bangsa, kita ini adalah anak Sulawesi Tenggara, semua sama. Pemerintah selalu menjaga bagaimana agar masyarakat bisa hidup tenang, aman, nyaman. Kita berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, mari kita jaga agar ini berjalan aman, nyaman, dan damai,” jelasnya.

Di tengah perhelatan Pilkada serentak, Yusup mengajak masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada yang jujur, adil, dan demokratis. (Ikhsan bombom)

Komentar Pembaca