KENDARI, – Dinas Kesehatan Kota Kendari mengadakan sosialisasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tingkat Kota Kendari, Jumat (19/7/2024). Acara ini berlangsung di Aula Samaturu, Balai Kota Kendari, dan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Kendari, Ridwansyah Taridala.
Dalam sambutannya, Ridwansyah menekankan pentingnya pemahaman mengenai penularan, gejala, dan pencegahan virus polio untuk melindungi generasi mendatang. Ia menjelaskan bahwa virus polio lebih banyak menyerang anak-anak berusia 0-7 tahun.
“Sampai hari ini, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan polio. Upaya maksimal yang bisa dilakukan adalah melalui imunisasi. Menyikapi kejadian di beberapa wilayah di Indonesia, pemerintah mengeluarkan program PIN Polio secara serentak di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ridwansyah juga mengungkapkan bahwa ada seorang anak berusia 4 tahun 6 bulan di Kelurahan Baruga yang dicurigai terkena virus polio karena mengalami kelumpuhan. “Hasil labnya belum keluar, saat ini masih dicurigai. Awalnya anak ini bisa berdiri, namun mulai bulan Maret satu kakinya lemah. Setelah diurut, sekarang sudah menyerang dua kaki,” tambahnya.
Ketua Tim Bidang 1 TP PKK Kota Kendari, Irma S. Ridwansyah, menyoroti munculnya kembali penyakit polio di beberapa daerah di Jawa dan Papua dalam dua tahun terakhir sebagai latar belakang kegiatan ini. “Sebelumnya, kami dinyatakan bebas polio pada tahun 2014 oleh World Health Organization (WHO). Namun, dengan adanya laporan kasus polio dalam beberapa tahun terakhir, WHO mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan belum mencabut status KLB polio sampai hari ini untuk Indonesia,” pungkasnya.
Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular, tetapi dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.
Acara sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi untuk mencegah penyebaran virus polio dan melindungi anak-anak dari ancaman penyakit ini. (red)