WHO Bawa Kabar Nggak Enak soal Omicron Baru BA.4 dan BA.5

43

Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membawa kabar baru di tengah maraknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang menjadi kekhawatiran pemicu COVID-19 kembali melonjak, termasuk Indonesia. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melihat peningkatan signifikan Omicron baru BA.4 dan BA.5 di banyak negara.
Meski begitu, saat ini BA.4 dan BA.5 belum dinyatakan dominan. Subvarian Omicron yang paling banyak ditemui di seluruh dunia masih didominasi Omicron BA.2. Sementara, pimpinan teknis WHO Maria Van Kerkhove meyakini wabah COVID-19 masih jauh dari kata usai.

“Kami memiliki peningkatan jumlah BA.4, BA.5 di seluruh dunia. Kami memiliki lebih banyak sublineage yang sedang dilacak. BA.2 dominan di seluruh dunia,” tegas Maria, menekankan pandemi COVID-19 belum kunjung berakhir, dikutip dari situs resmi WHO, Rabu (16/6/2022).

Jadi, (pandemi) ini masih jauh dari selesai. Dari sudut pandang evolusi (mutasi) virus,” lanjut dia.

Meski begitu, kabar baiknya vaksin COVID-19 terbukti efektif melawan COVID-19 termasuk Omicron. Kasus rawat inap maupun ICU dan kasus kematian Corona terpantau rendah. Data WHO menunjukkan kasus COVID-19 dunia dan kematian memang masih dilaporkan, tetapi turun lebih dari 90 persen sejak puncak Omicron awal tahun ini.

Menurutnya, ini adalah tren awal yang baik.

“Namun, lebih dari tiga juta kasus dilaporkan ke WHO minggu lalu dan karena banyak negara telah mengurangi pengawasan dan pengujian, kami tahu jumlah yang dilaporkan jauh dari angka sebenarnya,” sebut Maria.

“Dan 8.737 kematian dilaporkan, 8.737 kematian terlalu banyak. Kita tidak bisa membiarkan diri kita menjadi mati rasa terhadap angka-angka ini. Tidak ada tingkat kematian akibat COVID-19 yang dapat diterima jika kita memiliki alat untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati penyakit ini,” pesannya.(detik.com)

Komentar Pembaca