JAKARTA – Industri properti nasional terus menunjukkan tren positif. Sejumlah pengembang dari berbagai daerah bersaing merebut hati masyarakat lewat hunian berkualitas dan terjangkau. Salah satu yang mencuri perhatian adalah PT Agfe Jaya Propertindo.
Pengembang yang menggarap proyek A99 Corp Land di Kendari, Sulawesi Tenggara, ini berhasil meraih peringkat ke-4 nasional dalam kategori pengembang dengan realisasi pembangunan antara 500 hingga 1.500 unit.
Penghargaan tersebut diberikan dalam acara Stakeholder Gathering Ekosistem Perumahan yang digelar BP Tapera bersama Kementerian PUPR RI di Assembly Hall Menara Mandiri I, Jakarta, Kamis (17/4).
Peringkat pertama diraih oleh PT Indah Cemani Raya (Griya Sutera Balaraja), disusul PT Lan Sena Jaya (Benteng Mutiara Mas), dan PT Mandiri Pratama Putra (Bumi Findaria Mas). Sementara posisi kelima ditempati PT Hasanah Hanifah Properti (Griya Hasanah Kalijaya).
Komisaris PT Agfe Jaya Propertindo Agung Nawang Kusuma mengaku bangga atas capaian ini. Menurutnya, penghargaan tersebut adalah hasil dari komitmen perusahaan dalam menghadirkan hunian layak dengan fasilitas sosial dan umum yang memadai.
“Ini validasi atas kerja keras tim kami. Terutama dalam menjaga kualitas produk dan kepercayaan masyarakat,” ujarnya.
Sepanjang 2024, PT Agfe Jaya Propertindo tercatat menjual 650 unit rumah dengan tingkat keterhunian mencapai 100 persen. Angka itu dinilai mencerminkan minat masyarakat yang tinggi terhadap kawasan A99 Corp Land.
Ajang penghargaan itu juga menjadi bagian dari kampanye pemerintah dalam mendukung target 3 juta unit rumah subsidi. Pemerintah bahkan menanggung PPN 100 persen hingga Juni 2025, menghapus BPHTB, serta mempercepat waktu persetujuan bangunan menjadi maksimal 10 hari.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Marwan Sirait menyebutkan, kolaborasi antara pengembang dan pemerintah adalah kunci dalam memenuhi kebutuhan rumah rakyat.
PT Agfe Jaya Propertindo pun berkomitmen terus berkontribusi dalam program perumahan nasional. “Kami akan terus berinovasi dan memperluas jangkauan. Bukan hanya di Kendari, tetapi juga di wilayah potensial lainnya,” tegas Agung. (red)
