Survei Terbaru Ungkap Preferensi Pemilih Sultra: Kapabilitas Calon Lebih Dihargai Daripada Identitas
KENDARI, Sulawesi Tenggara – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tenggara 2024, lanskap politik lokal menunjukkan perubahan yang signifikan dalam preferensi pemilih. Survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang dirilis pada 29 Agustus 2024, mengungkapkan bahwa masyarakat Sulawesi Tenggara kini lebih fokus pada kapabilitas calon ketimbang faktor identitas seperti kepribadian atau latar belakang.
Survei yang berlangsung antara 10-17 Agustus 2024 ini menunjukkan bahwa 58,5 persen responden mengutamakan kemampuan calon kepala daerah dalam menentukan pilihan mereka. Angka ini jauh melampaui preferensi yang didasarkan pada kepribadian (20,2 persen) dan kesamaan latar belakang (15,2 persen).
“Data ini mencerminkan kematangan pemilih Sultra dalam membuat keputusan politik. Mereka mendambakan perubahan yang nyata, bukan sekadar janji,” kata Ikrama Masloman, M.I.Kom, peneliti dari LSI Denny JA, dalam pernyataannya.
Hasil survei juga menunjukkan dukungan kuat terhadap pasangan calon tertentu. Pasangan Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua memimpin dengan dukungan sebesar 34,5 persen. Mereka meninggalkan pasangan Tina Nur Alam dan Ihsan Taufik Ridwan di posisi kedua dengan 24,5 persen. Sementara Lukman Abunawas dan La Ode Ida berada di urutan ketiga dengan 20,2 persen, dan pasangan Ruksamin serta Syafei Kahar memperoleh dukungan 6,4 persen. Sekitar 14,4 persen responden masih belum menentukan pilihan mereka.
Namun, politik uang tetap menjadi tantangan utama dalam Pilkada kali ini. Sekitar 35,9 persen responden menganggap pemberian uang dalam pemilihan sebagai hal yang wajar, meskipun 57,1 persen responden menolak keras praktik tersebut.
Dukungan terhadap pasangan ASR-Hugua juga terlihat kuat di kalangan generasi milenial dan Gen Z, yang memiliki populasi signifikan di Sulawesi Tenggara. Di kalangan milenial, ASR-Hugua memperoleh dukungan sebesar 37,3 persen, diikuti oleh pasangan Tina-Ihsan dengan 24,2 persen. Tren serupa terlihat di antara pemilih di bawah usia 29 tahun.
Dari segi profesi, ASR-Hugua mendapatkan dukungan signifikan dari ibu rumah tangga, petani, peternak, hingga wiraswasta. Sebaliknya, dukungan untuk pasangan Tina-Ihsan dan Lukman-La Ode lebih terlihat di kalangan pegawai negeri dan guru.
Dalam hal dukungan partai, pasangan ASR-Hugua mendapat sokongan kuat dari pemilih Gerindra, Golkar, dan PPP, sedangkan Tina-Ihsan unggul di kalangan pemilih NasDem. Lukman-La Ode mendapatkan dukungan terbesar dari pemilih PDIP.
Ikrama Masloman menekankan bahwa hasil survei ini menegaskan pentingnya kapabilitas calon dalam pandangan pemilih Sultra. “Pemilih semakin cerdas dalam memilih pemimpin yang memiliki kemampuan nyata untuk membawa perubahan, dan ini adalah perkembangan positif dalam demokrasi kita,” ungkapnya.
Dengan hasil ini, Pilkada Sulawesi Tenggara 2024 diprediksi akan menjadi kompetisi yang ketat, menuntut lebih dari sekadar kekuatan partai tetapi juga kemampuan nyata dari para kandidat untuk meyakinkan pemilih bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memimpin daerah ini menuju masa depan yang lebih baik. (red)