Kolaborasi Pemuda Kendari dan Polda Sultra, Jaga Persatuan Dan Kesatuan Dalam Menghadapi Pilkada Serentak

5

KENDARI, – Menjelang Pilkada 2024, suasana hangat membuat sebuah sudut di Kota Kendari. Di tengah hiruk-pikuk persiapan politik, ada sebuah inisiatif yang mungkin terlewatkan oleh sorotan media nasional, yakni pertemuan penuh makna antara Subdit IV Ditintelkam Polda Sulawesi Tenggara dan Komunitas Pemuda Lorong Mata Air, Universitas Halu Oleo (UHO).

Dalam suasana penuh keakraban, mereka berkumpul, bukan hanya untuk bersilaturahmi, tetapi untuk menyatukan visi menjaga keamanan dan menjaga di tengah masyarakat. Menyatu Demi Kamtibmas Kebersamaan yang tercipta dalam pertemuan tersebut adalah refleksi dari harapan besar masyarakat akan Pilkada yang damai.

Subdit IV Ditintelkam Polda Sultra yang dipimpin oleh AKBP Selphanus Eko WN. A.Md.Par., S.M., menginisiasi langkah sederhana namun strategi ini—berdialog langsung dengan elemen muda yang punya pengaruh besar di lingkungannya. Mereka menyadari, dalam setiap pesta demokrasi, potensi konflik tidak bisa diabaikan. Dan pemuda, dengan energi dan pengaruhnya, dapat menjadi penentu arah situasi di lapangan.

Suharjan, S.Pd., sosok yang cukup dikenal di kalangan Pemuda Lorong Mata Air, menyampaikan yang menggugah.

“Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa polisi tidak berjalan sendiri. Mereka mengajak kami, para pemuda, untuk ikut serta menjaga keamanan. Ini adalah bentuk kolaborasi nyata,” ujarnya dengan penuh semangat, pada Minggu 29 September 2024. Sebuah pernyataan yang merefleksikan bahwa menjaga keamanan bukan semata-mata tanggung jawab aparat, melainkan juga kewajiban bersama.

Saat Pemuda Jadi Ujung Tombak Pemuda Lorong Mata Air, yang sehari-hari dikenal aktif dalam kegiatan sosial di sekitar kampus UHO, kini mengambil peran lebih besar.

Mereka menyadari betapa krusialnya momen Pilkada 2024, yang sering kali dibumbui oleh panasnya persaingan politik dan potensi konflik antarpendukung.

Namun, bagi mereka, ini lebih dari sekedar pesta politik. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa pemuda bisa menjadi penjaga perdamaian.

“Pemuda adalah tulang punggung masyarakat, terutama di masa seperti ini. Kami mendukung penuh upaya polisi untuk menjaga keamanan. Persatuan adalah kunci agar Pilkada berjalan lancar,” tambah Suharjan.

Melalui sikap ini, mereka ingin menegaskan bahwa politik seharusnya tidak memecah belah, melainkan menyatukan.

Olahraga, Cara Sederhana untuk Eratkan Kebersamaan Selain dialog dan diskusi, acara ini juga diramaikan dengan kegiatan olahraga bersama.

Tim futsal dari pihak kepolisian dan Komunitas Pemuda Lorong Mata Air bertemu dalam pertandingan persahabatan yang penuh keceriaan.

Di lapangan, tak ada sekat antara mereka. Keringat yang bercucuran dan tawa yang pecah di tengah lapangan menunjukkan bahwa kebersamaan bisa terjalin dalam suasana yang sederhana.

Futsal bukan sekadar pertandingan biasa. Dalam momen ini, kebersamaan pesan begitu kuat tersampaikan.

Persaingan yang sehat, ditampilkan dengan sportivitas tinggi, seolah menjadi cerminan ideal bagaimana Pilkada seharusnya berjalan: penuh semangat, namun tetap dalam koridor persatuan.

Membangun Masa Depan yang Aman Inisiatif seperti ini mungkin terlihat kecil, namun memiliki dampak besar. Saat seluruh elemen masyarakat, mulai dari aparat hingga pemuda, bahu-membahu menjaga perdamaian, harapan akan Pilkada yang damai semakin terasa nyata.

Kegiatan silaturahmi ini seolah menjadi simbol bahwa menjaga keamanan bukan soal siapa yang lebih kuat, tapi tentang siapa yang mampu merangkul dan bekerja sama.

Menjelang Pilkada 2024 yang semakin dekat, semoga semakin banyak komunitas yang terinspirasi oleh kolaborasi Pemuda Lorong Mata Air dan Polda Sultra ini.

Karena pada akhirnya, keamanan dan kedamaian adalah tanggung jawab kita semua. Hanya dengan persatuan, kita dapat meraih masa depan yang lebih baik untuk Sulawesi Tenggara—dan Indonesia. (red)

Komentar Pembaca