Gagal Lengkapi Berkas Online, 379 Honorer Sat Pol PP Mengadu ke BKPSDM

817

JALURINFOSULTRA.COM, RAHA – Sejumlah honorer dari Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Muna ramai-ramai mendatangi Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber daya Manusia (BKPSDM) Muna, Jumat (7/10).

Mereka ingin mengadukan nasib 379 honorer Sat Pol PP Muna yang tak berhasil melengkapi berkas secara online di portal Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) hingga batas waktu penginputan tanggal 30 September.

Saat menemui Sekretaris BKPSDM Muna, LM Syahrullah, salah seorang honorer mengungkapkan, 379 honorer ini hanya dibuatkan akun oleh bendahara Sat Pol PP Muna, Sultomy tanpa mengupload kelengkapan administrasi yang dibutuhkan dalam aplikasi, seperti Surat Keputusan (SK) honorer, slip gaji, ijazah dan lain-lain.

“Kita tanya bendahara, jawabannya selalu aman, tapi hingga mendekati hari-hari terakhir penginputan, data kami belum diupload dalam aplikasi. Kalau tidak salah, tanggal 27 September kami minta slip gaji dan sandi akun, tapi tidak diberikan sampe batas waktu yang ditentukan tanggal 30 September. Setelah lewat masa waktu penginputan baru kami dikirimkan lewat WA. Biar juga dikirimkan sudah tak ada gunanya lagi karena portal sudah ditutup, “protes salah seorang honorer yang enggan menyebutkan namanya.

Sementara 200 orang honorer yang berhasil mengupload datanya secara online di portal Menpan RB adalah honorer yang baru direkrut sehingga situasi ini menimbulkan kecemburuan dari para honorer senior yang ada dalam kelompok 379 ini karena merasa mendapat perlakuan berbeda. Situasi di BKPSDM sempat memanas namun berhasil direda oleh Syahrullah.

Syahrullah tak bisa menyimpulkan keseluruhan solusi dari persoalan yang dialami oleh honorer Sat Pol PP ini sebab persoalannya ada diinternal Sat Pol PP, bukan ranah BKPSDM, misalnya pada persoalan slip gaji. Syahrullah mengajak para honorer ini agar menyelesaikan persoan ini dengan kepala dingin.

Sebagai langkah awal, ia menyarankan 379 honorer membuat sanggahan yang dibuka secara online oleh Kemenpan RB hingga tanggal 8 Oktober. “Solusinya, mereka buat sanggahan. Setelah masa sanggah ke Menpan RB, kita akan lihat apakah portal ini
dibuka sehingga para honorer ini bisa memperbaiki datanya?, jika tidak maka BKPSDM yang akan bermohon ke Menpan RB agar portal tersebut dibuka kembali, “jawab Syahrullah.

Untuk menjawab keresahan para honorer, Bendahara Sat Pol PP Muna, Sultommy Carolan kemudian hadir di Kantor BKPSDM Muna untuk memberi penjelasan ke pihak BKPSDM. Kepada sejumlah wartawan, Sultommy membantah tuduhan para honorer, menahan slip gaji dan sandi akun para honorer.

Ia menjelaskan awal mula dirinya terlibat dalam proses pembuatan akun 379 honorer ini. “Sebelumnya, para honorer ini dikumpul di ruangan, saya sampaikan waktu itu bahwa kalau buat akun nanti baku bantu-bantu saja, karena ada yang tahu buat akun dan ada juga yang gaptek. Kemudian mereka mengusulkan agar pembuatan akun ini lewat satu pintu saja,melalui kantor. Saya bilang tidak bisa, karena buat akun itu per individu tidak bisa disiapkan oleh kantor,” ungkapnya.

Lanjutnya, kemudian ada enam orang honorer minta bantuan Sultommy untuk membuat akun, diantaranya adalah leting sultomy. “Ternyata informasi itu bocor, sehingga yang lain juga datang sama saya minta dibuatkan akun. Saya sempat menawarkan agar mereka bawa HP nanti saya pandu, tapi mereka minta agar dibuatkan saja akunnya, ” ungkapnya.

Namun Sultommy terkendala waktu yang kasip untuk bisa mengupload berkas yang dibutuhkan dalam aplikasi, sebab data honorer Sat Pol PP baru ia terima tanggal 23 September. “Jadi yang saya kejar duluan ini adalah membuat akunnya sebagai pintu masuk untuk memasukkan berkas. Kalau kita selesaikan sebagian maka akan ada honorer yang tak bisa dibuatkan akunnya karena keterbatasan waktu dan kendala jaringan” alasnya.

Sementara untuk honorer yang 200 orangnya kata Sultommy itu ditangani oleh ibu Karina, rekan sejawatnya. Terkait persoalan ini kata dia, telah disampaikan kepada Kasat Pol PP Muna. “Pimpinan sudah tau. Saya ditanya, bagaimana? Saya bilang karena waktu yang kasip dan kendala jaringan jadi yang saya kejar adalah buat akunnya dulu, “lapornya. ***

Komentar Pembaca