5 Fakta Terkini Terjadinya Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
JALURINFOSULTRA.COM – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebukan bahwa korban tewas dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, berjumlah 125 orang.
Jumlah korban itu, lanjut dia, didapatkan setelah tim DVI langsung melakukan proses identifikasi terhadap seluruh masyarakat yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
“Saat ini data terakhir hasil pengecekan verifikasi Dinkes jumlahnya 125, tadi 129, karena ada tercatat ganda. Kemudian tentunya kami lakukan langkah-langkah lanjutan dengan tim DVI kemudian tim penyidik melakukan pendalaman lebih lanjut untuk menginvestigasi secara tuntas dan nanti hasilnya kita sampikan ke seluruh masyarakat,” kata Sigit.
Berikut deretan fakta-fakta tragedi di Stadion Kanjuruhan:
1. Polri Usut Tuntas Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Sigit menegaskan bahwa Polri akan menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan terjadinya peristiwa tersebut. Sigit menekankan, timnya telah dikerahkan untuk mengusut tuntas terkait dengan proses penyelenggaraan, pengamanan sekaligus melakukan investigasi terkait dengan hal itu.
Baca juga: Komnas HAM Akan Dalami Prosedur Penggunaan Gas Air Mata Terkait Kerusuhan di Kanjuhuran
“Saat ini saya telah mengajak tim dari Mabes Polri terdiri dari Bareskrim, Propam, Sops, Pusdokes, Inafis, Puslabfor untuk melakukan langkah-langkah terkait pendalaman terhadap investigasi yang kami lakukan,” ujar Sigit.
Sigit menyebut, kepolisian akan melakukan pengumpulan data, fakta dan rekaman CCTV di tempat kejadian perkara atau stadion. Hal itu merupakan gerak cepat aparat dalam mengusut tuntas peristiwa tersebut.
“Yang jelas kami serius dan usut tuntas tentunya. Kedepan terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan yang akan didiskusikan, akan menjadi acuan dalam proses pengamanan,” tutup Sigit.
2. Jokowi Minta Investigasi Tragedi Kanjuruhan
Jokowi memerintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, juga Ketua Umum (Ketum) Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan pertandingan yang menyebabkan korban jiwa.
“Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan Ketua umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” katanya.
“Khusus kepada Kapolri, Saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” ujarnya.
3. Selama Proses Investigasi Jokowi Minta Stop Liga 1
Selama proses penyelidikan dan evaluasi belum selesai dilakukan terkait tragedi Kanjuruhan, Jokowi meminta PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1.
“Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” kata Jokowi.
Baca juga: Cegah Tragedi Stadion Kanjuruhan, Anies: Keselamatan Itu Nomor Satu!
4. Komnas HAM Dalami Prosedur Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Kanjuhuran
Komnas HAM akan mendalami aturan hingga prosedur penggunaan gas air mata oleh aparat penegak hukum saat meleraih kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/9/2022).
Komnas HAM akan mendalami prosedur penggunaan gas air mata melalui aturan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Kami sedang mendalami prosedur terkaut aturan FIFA atau PSSI dan sedang membicarakan proses pemantauannya,” kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam melalui pesan singkatnya, Minggu (2/10/2022).
Komnas HAM bakal mengawal kasus ini. Komnas HAM menaruh perhatian serius terkait banyaknya korban tewas dalam kerusuhan tersebut.
5. Pemerintah Berikan Santuan bagi Korban Tewas di Stadion Kanjuruhan
Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi Jawa Timur, dan Kabupaten Malang akan memberikan santunan bagi korban yang meninggal.
“Pemerintah pusat, provinsi Jawa Timur dan kabupaten Malang akan memberikan santunan bagi korban yang meninggal. Sementara korban luka diberikan layanan gratis,” katanya.
Muhadjir pun memastikan saat ini pihak Kepolisian sedang melakukan investigasi fakta-fakta di lapangan terkait tragedi ini.
“Kita semua berharap agar tragedi ini tidak terulang kembali,” tegas Muhadjir.