Akhir Pandemi COVID di Depan Mata, Masih Perlu Pakai Masker?

8

JALURINFOSULTRA.COM – Sejumlah pakar telah memprediksi bahwa pandemi Covid-19 dalam waktu dekat akan berakhir. Bukan tanpa sebab, hal tersebut dilihat berdasarkan data kasus Covid-19 di dunia yang menurun secara drastis sejak 2020.

Epidemiolog Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menilai sudah waktunya Indonesia mengakhiri pandemi COVID-19. Menurutnya, Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah aman dicabut akhir September ini.

Pandu menyebut, ada dua latar belakang di balik usulan tersebut, yaitu tingginya antibodi yang dimiliki mayoritas warga RI serta angka kematian akibat COVID yang konsisten rendah. Seperti diketahui, hasil serosurvei populasi warga Indonesia Juli lalu menunjukkan lebih dari 90 persen sudah memiliki antibodi COVID-19.

“Kita sudah melihat tidak ada lonjakan kasus yang tinggi walaupun sudah ada varian baru BA.4 dan BA.5, angka kematiannya juga rendah. Sekalipun ada, itu karena mereka belum divaksinasi,” jelasnya, dikutip dari detikcom, Rabu (21/9/2022).

“Bahkan di banyak wilayah angka kematian COVID-19 ada yang satu kasus, ada yang nol kasus,” terang dia.

Tak cuma itu, angka keterisian rumah sakit pasien COVID-19 secara nasional berada di bawah 20 persen. Tidak sedikit RS yang kini hanya merawat satu pasien.

Karena itu, Pandu menilai, pemerintah perlu segera melakukan persiapan untuk mencabut PPKM. “Bulan September ini, Indonesia perlu mengakhiri pandemi COVID-19 secara bertahap sebagai periode transisi ke pemulihan sosial ekonomi dengan memperhatikan kelompok yang paling terdampak,” cuit Pandu dalam akun Twitter pribadinya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut akhir dari pandemi Covid-19 mungkin sudah di depan mata. Ia mengatakan dunia tengah berada di posisi yang sangat baik untuk segera mengakhiri pandemi.

“(Sekitar awal September) jumlah kematian yang dilaporkan mingguan akibat Covid-19 adalah yang terendah sejak Maret 2020,” kata Ghebreyesus, saat konferensi pers pekan lalu, dikutip dari Health, Rabu (21/9/2022). (cnbc)

Komentar Pembaca