02 Juta Data Kemensos Dikabarkan Bocor, Risma: Kami Enggak Punya Data e-KTP dan KK

8

JALURINFOSULTRA.COM – Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, buka suara soal dugaan data bocor di kementerian sosial (Kemensos) RI. Risma menegaskan pihaknya tidak memiliki data e-KTP dan Kartu Keluarga (KK).

“Yang jelas kami enggak punya data KTP, sama KK,” kata Mensos saat ditemui wartawan di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi, Selasa (20/09/2022).

Ketika ditanya soal pembobolan 102 juta data Kemensos oleh hacker. Risma tidak berbicara lebih jauh, dia hanya menegaskan bahwa pihaknya tak memiliki data KTP dan KK.

“Saya tidak ngomong itu. Nanti dikira saya nantang ya. Yang jelas kami enggak gunakan KTP sama KK, jadi saya enggak punya data KTP sama KK. Saya enggak tahu ya,” kata dia.

Sebagai informasi, DrakTracer, platform investigasi intelejen ancaman dark web yang merupakan perusahaan keamanan teknologi yang berbasis di Singapura menyebutkan bahwa ada 102 juta data milik masyarakat Indonesia yang bocor dari Kemensos.

Tidak main-main, data yang bocor dan dijual di dark web berisikan identitas lengkap seseorang yang bisa disalahgunakan. Untuk itu, Dark Tracer memberikan peringatan untuk segera melakukan pengecekan data tersebut.

“[PERINGATAN] Telah muncul aktor jahat yang menjual database yang mengklaim berisi 102 juta database kewarganegaraan yang bocor dari Kementerian Sosial RI,” tulis Dark Tracer dalam cuitannya di Twitter, dikutip Rabu (14/9/2022).

Dia membocorkan puluhan foto KTP sebagai sampel. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa klaimnya benar.

Kebocoran tersebut diklaim pada September ini, di mana pemerintah melalui Kemensos sedang membagikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Terlihat dalam unggahan Dark Tracer, data yang bocor memiliki ukuran file 85 GB uncompressed dan 16 GB compressed yang tersedia dalam format PNG dan JPG. Di dalamnya terdapat NIK, nama lengkap, tempat kelahiran, gender, umur, dan sebagainya.

Namun, belum dapat dipastikan data tersebut valid atau tidak karena membutuhkan proses panjang untuk melakukan pengecekan. Belum diketahui juga apakan ini terkait dengan Bjorka yang beberapa hari terakhir membuat heboh Indonesia. (okezone)

Komentar Pembaca