KONAWE SELATAN – Keriuhan anak kecil tampak di halaman Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Cialam Jaya Kabupaten Konawe Selatan. Puluhan anak memakai sarung ditemani ibu atau bapaknya, menunggu antrian.
Satu per satu, anak-anak ini masuk ke bawah rumah panggung yang terbuat kayu jati putih, selanjutnya disunat oleh tim dokter. Ada yang tampak tegar, tapi ada pula yang menangis meraung-meraung selama proses sunat itu.
Kegiatan sunat ini adalah bagian dari program Khitanan Massal memperingati HUT RI ke-77 di bulan Muharram di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Cialam Jaya Kabupaten Konawe Selatan, Sabtu 13 Agustus 2022.
Ketua Yayasan Nahdlatul Ulum Cialan Jaya Ishak mengatakan kegiatan ini merupakan agenda tahunan berupa bakti social yang rutin dilakukan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Cialam Jaya, yang biasanya pemberian santunan kepada fakir miskin, tapi Kata Ishak, di tahun ini Pengurus Pondok Pesantren menggelar khitanan massal untuk santri dan masyarakat umum di Desa Cialam Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Pada pelaksanaan khitanan massal kali ini ada 56 anak yang di khitan pada peringatan tahun baru islam 1444 H,” ujar Ishak.
Pimpinan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Cialam Jaya, KH Muslim menyampaikan kegiatan ini bermakna disamping sebagai pendidikan membina dan mengkader generasi Quran yang bermoral, berakhlak, pondok ini juga berupaya melakukan pegabdian kepada masyarakat seperti kegiatan kegiatan social yang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Sehingga apa yang dilakukan pondok pesantren ini bisa dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat.
“Di Pondok Pesantren ini bukan hanya belajar mengajar kepada santri, beberapa bulan juga telah dilakukan jambore di Pesantren oleh Kementrian Agama Sulawesi Tenggara,”ujarnya.
Lanjut Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Tenggara (Sultra) itu mengatakan Sunatan Massal gratis ini melibatkan beberapa tenaga kesehatan dari Dinkes Provinsi Sultra. Metode khitan yang diberikan ini memakai metode laser yang notabenenya cepat sembuh dan tidak sakit, karena dengan metode ini tidak terjadi pendarahan dan jahitanya pun bisa langsung jadi kulit (absorpsi) benang langsung diserap oleh kulit tanpa harus dicabut kembali,sehingga kenyamanan dan kesembuhannya bisa lebih cepat.
Salasatu orang tua santri Adi (40) mengaku merasa sangat senang dan berbahagia diadakannya sunatan massal ini.
“Karena biaya sunat cukup mahal jika dilaksanakan secara pribadi. Syukur Alhamdulillah ada Sunatan Massal yang dilaksanakan oleh pengurus Pondok,” ucapnya. (red)