Orang Tua Perlu Waspada Penyakit Jantung pada Anak, Kenali Penyebabnya

10

Tak cuma pada orang dewasa, anak-anak juga bisa terserang penyakit jantung. Orang tua perlu mewaspadai penyakit jantung pada anak.
Penyakit jantung menjadi salah satu penyakit tidak menular yang berbahaya. Penyakit ini juga merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia.

Saat ini, sekitar 17 juta kematian per tahun disebabkan oleh penyakit jantung yang tidak terobati. Angka ini merupakan 31 persen dari total seluruh kematian di dunia. Bahkan, pada 2030 nanti, diprediksi sebanyak 23 juta orang per tahun meninggal akibat penyakit jantung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2016 lalu juga mencatat, 35 persen dari 1.863.000 kematian yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung.

Dokter sekaligus Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Sukman Tulus Putra mengatakan bahwa pada dasarnya, penyakit jantung memang terjadi pada usia dewasa. Namun, proses patogenesis aterosklerosis menyebabkan penyakit kardiovaskular ini justru terjadi sejak usia dini. Terutama pada masa anak dan remaja.

Meskipun belum ada penelitian epidemiologis yang menyeluruh, namun beberapa studi menunjukkan faktor risiko penyakit jantung pada anak sekolah cukup tinggi. Faktor risiko yang ditemukan pada seorang individu akan menyebabkan disfungsi endotel vaskular sehingga terjadi penurunan produksi NO.

Selain itu, faktor risiko juga bisa menyebabkan peningkatan respons inflamasi endotel dan hyperplasia intima yang pada akhirnya akan membentuk lesi aterosklerotik dan menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner.

“Proses tersebut terjadi perlahan namun pasti dalam beberapa dekade kehidupan,” kata Sukmana dalam keterangan tertulis, Senin (11/7).

Faktor Risiko Penyakit Jantung pada Anak

Sukmana menyebut, faktor risiko kardiovaskular atau penyakit jantung pada anak dikelompokkan menjadi tiga. Penting untuk melakukan identifikasi dan intervensi terhadap faktor-faktor risiko tersebut.

Berikut tiga faktor yang bisa menyebabkan penyakit jantung pada anak.

1. Faktor risiko yang bisa diubah
Faktor risiko yang dapat diubah (modifiable/ changeable) disebut sebagai faktor risiko tradisional. Ini meliputi hiperlipidemia, obesitas, inaktivitas/sedentary, diabetes mellitus, merokok, dan hipertensi.

2. Faktor risiko intrinsik
Faktor risiko intrinsik meliputi genetik, lingkungan, dan susceptibility.

3. Faktor risiko yang baru muncul (emerging risk factors)
Ini berkaitan dengan inflamasi/infeksi sistemik, sitokine, CRP, dan homosistein.

Cara Mencegah Penyakit Jantung pada Anak
Meskipun penyakit jantung bisa dialami anak, pencegahan tetap bisa dilakukan. Terdapat tiga fokus utama untuk mencegah faktor risiko penyakit jantung pada anak dan remaja. Berikut diantaranya.

1. Nutrisi
Pemenuhan nutrisi anak harus dilakukan sejak bayi. Salah satunya dengan pemberian ASI eksklusif sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan.

ASI ekslusif, kata Sukmana, ternyata bisa memberikan ketebalan tunika intima media arteri karotis yang lebih tipis. Ketebalan ini berbeda jika dibandingkan pada remaja yang mengonsumsi susu formula atau kurang asupan ASI sejak usia 4 bulan.

2. Banyak bergerak
Anak yang kurang beraktivitas atau menjalani sedentary lifestyle berisiko mengalami penyakit jantung.

3. Paparan tembakau
Paparan tembakau yang berlebihan terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Utamanya, penyakit jantung koroner yang saat ini menjadi penyebab kematian utama tertinggi di Indonesia.

Hindari paparan tembakau untuk mencegah penyakit jantung pada anak.

(tst/asr)

Komentar Pembaca