Bangun Pabrik Pakan Ternak Untuk Kembangkan Sektor Pertanian

16

JALURINFOSULTRA.COM, BAUBAU – CV Putra Pratama Abadi membangun pakan ternak di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Pembangunan pakan ternak ini sebagai upaya untuk mengembangkan sektor pertanian.

“Kita sangat berterima kasih karena ini adalah yang disebut dengan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Artinya petani juga tidak hanya menunggu tapi juga harus bisa berkarya,” kata Inspektur Jenderal Kementan Dr Jan Samuel Maringka di Baubau, Jumat (15/7) saat mengunjungi pabrik pakan ternak tersebut. Kementerian Pertanian sendiri mendukung pembangunan pabrik pakan ternak. Jan Samuel Maringka mengatakan pembangunan pabrik pakan ternak di daerah merupakan bentuk kemandirian dalam membantu pengembangan sektor pertanian.

Menurut dia, hadirnya pabrik pakan ternak tersebut menjadi suatu perhatian bagaimana membangun suatu komoditas pertanian yang terhubung dengan kelompok usaha sehingga kebutuhan jagung untuk produksi pakan terpenuhi. Apalagi, ini merupakan konsumsi yang nanti akan dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah Sultra khususnya Baubau dan sekitarnya Pihaknya melihat permintaan dari kelompok pengusaha adalah bagaimana mampu menghadirkan jagung-jagung untuk pakan ternak karena dengan kemampuan alat memproduksi 8 ton per jam setidaknya dibutuhkan 5 hektare.

“Nah ini tentu tidak mungkin hanya ditangani oleh Baubau sendiri, tetapi harus mau membangun sinergi seperti dengan Buton Utara, Buton Tengah,” ujar dia. Dia berharap dengan pabrik pakan ternak pertama di daerah oleh salah seorang pengusaha selain bisa menjadi contoh untuk daerah itu dan sekitarnya, juga sebagai bentuk komoditas untuk membangun industri pertanian secara kemitraan.

“Dengan kerja sama ini berarti akan ada jaminan sehingga kalau petani menanam dan sudah tahu kalau menanam ini siapa pembelinya,” katanya.

Terkait dukungan dalam membangun sektor pertanian didaerah, pihaknya siap membantu pengembangan sektor pertanian di Sultra khususnya di Baubau dan sekitarnya melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra yang akan mendistribusikan ke daerah-daerah yang sudah siap, dalam artian siap CPCL-nya (calon petani calon lahan), lahannya jelas, petaninya jelas, dan penyimpan bibitnya siap.

“Kita tidak dapat langsung tetapi melalui dinas pertanian provinsi dan perangkat di kabupaten/kota, yang kita bangun ini adalah Indonesia, bagaimana kita mampu menghadapi proses krisis pangan di dunia. Nah ini harus kita bangun juga khususnya di kawasan Buton, Sultra, ” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra Muh Djudul mengatakan, luas kawasan tanaman pangan dan peternakan di Sultra baru setengah yang siap untuk pengembangan lahan pertanian, sehingga akan terus dimajukan dalam pengembangan sektor tersebut.

“Saya kira untuk kawasan ini sesuatu yang perlu digerakkan kembali karena masalah pakan ini sangat dibutuhkan oleh petani kita,” ujar mantan Sekretaris Daerah Kota Baubau ini.

Pentingnya pengembangan sektor tersebut, kata dia, olehnya pihaknya akan menindaklanjuti dan menyiapkan apa yang disampaikan oleh Irjen Kementan sebagai wujud mendukung peningkatan kebutuhan pertanian dan peternakan.

“Tentu kita dorong masyarakat menyiapkan lahannya untuk bagaimana penanaman jagung sebagai bahan pakan ternak, sehingga dengan demikian pakan yang murah dibeli oleh peternak akan lebih baik lagi,” kata Djudul. (ant/jpnn)

Komentar Pembaca