Mengenal Hasil Pengolahan Nikel di Sulawesi Tenggara

177

Pelarangan ekspor bijih nikel mentah yang telah diberlakukan dari tahun 2020 mengharuskan para produsen melakukan pengolahan atau pemurnian bijih nikel sebelum diekspor. Adapun saat ini beberapa produk olahan nikel di Indonesia, yaitu Feronikel (FeNi), Nickel Pig Iron (NPI), Ni-matte, Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), Mixed Sulphide Precipitate (MSP), serta Stainless Steel. Lalu, apa perbedaan dari dari produk olahan nikel tersebut? Berikut penjelasannya.

1. Feronikel (FeNi)

Feronikel merupakan logam paduan antara besi dan nikel yang mana dihasilkan dari proses peleburan reduksi bijih nikel oksida atau silikat yang mengandung besi. Feronikel  mengandung 80% besi dan 20% nikel. Feronikel digunakan sebagai pemandu dalam pembuatan baja.

2. Nickel Pig Iron (NPI)

Nickel Pig Iron atau disingkat NPI merupakan feronikel yang berkadar rendah yang mana digunakan sebagai alternatif yang lebih murah dalam produksi stainless steel atau baja tahan karat. NPI memiliki kandungan unsur nikel dibawah 14%. NPI terbuat dari bijih nikel laterit yang dipanaskan dalam tanur tinggi atau tanur listrik yang kemudian dikombinasikan dengan kokas batubara, serta campuran agregat pasir dan krikil. NPI berbentuk batangan yang tidak merata. Pembuatan NPI dengan teknologi blast furnace yang mana telah dilakukan di China sejak tahun 2005.

3. Mixed Hydroxide Precipitate (MHP)

Mixed Hydroxide Precipitate atau disingkat MHP merupakan salah satu produk antara dari pengolahan bijih nikel laterit yang biasanya mengandung 34 – 55% Nikel (Ni) serta 1 – 4,5% Cobalt (Co) melalui proses hidrometalurgi. MHP merupakan produk nikel kelas satu dengan turunannya berupa Nikel Sulfat (NiSO4) dan Cobalt Sulfat (CoSO4). MHP digunakan sebagai bahan baku precursor dalam pembuatan baterai.

4. Mixed Suphide Precipitate (MSP)

Mixed Sulphide Precipitate atau MSP adalah biasanya memiliki kadar 55% Ni, diproduksi dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) ke hidrogen sulfida. Sama seperti MHP, MSP dapat digunakan sebagai bahan baku baterai.

5. Nickel Matte

Nickel Matte adalah hasil produk dari bijih laterit yang diproduksi melalui proses pirometalurgi. Nickel matte memiliki komposisi 78-80% Ni, 0,5-1,2% Co, 0,7% Fe dan 18-20% S. Nickel matte merupakan bahan baku untuk memproduksi nikel sulfat, yang digunakan sebagai bahan baku dalam prekursor baterai.

 6. Stainless Steel

Stainless steel atau baja tahan karat merupakan paduan logam yang mengandung nikel, besi dan kromium. Stainless steel setidaknya mengandung 10,5% kromium, kurang dari 1,2% karbon dan elemen lainnya. Adapun ketahanan korosi dan sifat mekanik baja tahan karat dapat lebih ditingkatkan dengan menambahkan elemen lain, seperti nikel, molibdenum, titanium, niobium, mangan, dll. Mayoritas stainless steel mengandung 8-10% Ni. (Duniatambang.co.id)

Komentar Pembaca