Herry IP: Orang Terlalu Berharap Banyak pada Kevin/Marcus

14

Jakarta – Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi berbagi pandangan tentang pasukan ganda putra Indonesia mulai dari Kevin/Marcus, Ahsan/Hendra, Fajar/Rian, hingga Pramudya/Yeremia.
Herry IP mengakui banyak hal yang patut disoroti seiring sejumlah momen yang terjadi di dua seri turnamen di Indonesia, Indonesia Masters dan Indonesia Open.

Setelah meraih gelar juara lewat Fajar/Rian di Indonesia Masters, ganda putra gagal mengirimkan wakil ke semifinal Indonesia Open.

aya tanya Fajar/Rian di perempat final memang sudah habis tenaganya. Sekarang menurut saya juga ketat di ganda putra, tidak ada yang dominan.

Dalam kondisi itu, buat saya, Fajar/Rian sudah konsisten, sudah cukup baik. Yang muda-muda ini [Leo/Daniel dan Fikri/Bagas] masih banyak PR-nya.

Kecuali Pram/Yere [Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan]. Sebenarnya Pram/Yere kalau umpamanya tidak ada musibah cedera, ceritanya bisa beda.

Mungkin mereka bisa masuk semifinal, dan mungkin ceritanya bisa lain lagi. Kemungkinan-kemungkinan itu menurut saya terbuka lebar. Karena cedera, ceritanya jadi beda.

2. Berarti Fajar/Rian kalah dari Liu Yuchen/Ou Xuanyi karena faktor stamina?

Melihat permainan Fajar/Rian di Indonesia Masters dan Indonesia Open itu lain. Saya tanya, memang agak blank juga.

Semua bersumber dari otot tangan mereka. Mereka juga smes menyerang tidak tembus-tembus. Jadi agak sedikit bingung juga, panik.

Menurut saya, ganda China itu juga tampil baik dan cukup bagus.

3. Lalu bagaimana melihat kekalahan Leo/Daniel dari Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen?

Leo/Daniel saya lihat di daya tahan otot tangan masih kurang. Di gim ketiga kelihatan, karena kalau dari segi permainan beda-beda tipis.

Terutama otot tangan Leo masih kelihatan. Shuttlecock di Istora terbilang berat jadi kelihatan di situ. Apalagi kalau Leo sebagai playmaker sudah ditarik ke belakang. Perputaran rotasi itu yang harus lebih lancar. Daniel juga kemarin sudah menurun.

Daya tahan otot tangan mereka masih belum cukup, masih perlu tambahan latihan ekstra.

4. Kalau penampilan Ahsan/Hendra lawan Liu Yuchen/Ou Xuanyi?

Seperti yang saya bilang, Liu/Ou ini main baik, karena biasanya serangan-serangan bisa tembus, gampang dimatikan. Penampilan mereka di Indonesia Open memang luar biasa, mungkin memang karena lagi bagus atau memang tampil nothing to lose karena mereka masuk sebagai ganti pemain India.

Kedua, memang Ahsan/Hendra sudah cukup berumur, jadi terbatas fisiknya. Tetapi misalnya kemarin rubber game, kemungkinan bisa jadi cerita yang berbeda.

5. Bagaimana dengan evaluasi Kevin/Marcus?

Penampilan Marcus memang tidak prima karena memang belum siap. Misal ada yang tanya, ‘Kalau belum siap kenapa diturunkan?’

Karena Marcus setelah operasi butuh pertandingan sesungguhnya untuk mengukur seberapa jauh kondisinya. Mereka masuk semifinal Indonesia Masters sudah bagus. Memang belum maksimal dan masih jauh dari level terbaik.

Selasa pagi, Marcus kembali MRI dan dalam beberapa hari ke depan akan diputuskan main atau tidak di Malaysia Open. Kami akan lihat kondisinya, apakah tetap berangkat atau dibatalkan.

6. Soal sorotan penonton terhadap gesture Kevin saat kalah di babak kedua Indonesia Open?

Mungkin Kevin saat itu bete, kondisi tidak sesuai keinginannya, karena inginnya tampil baik sebagai pemain tuan rumah. Marcus-nya masih belum siap, bisa saja seperti itu.

Seharusnya posisi menang atau kalah, harus bisa diterima. Sebagai pemain papan atas dan sebagai seorang juara seharusnya bisa disikapi dengan baik.

Saya sudah komunikasikan itu dengan Kevin secara garis besarnya. Secara detail belum, karena soal itu tentu harus bicara khusus.

Harusnya Kevin sudah tahu karena dia kan juga pemain top.

7. Anda sempat bilang empat ganda yang lebih muda bakal jadi penerus Kevin/Marcus dan

Ahsan/Hendra. Lalu bagaimana melihat posisi Kevin/Marcus di masa depan?
Otomatis soal penurunan ada [bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya], kita semua sudah lihat agak turun karena faktor usia.

Kalau nanti kondisi kaki Gideon tidak bisa normal 100 persen, pasti otomatis turun. Namun dengan kondisi sekarang, saya tak bisa menilai soal peluang ke depan karena Gideon baru selesai operasi dan baru latihan seminggu.

8. Bagaimana sebenarnya hubungan Kevin dan Marcus selama ini?

Biasa saja kalau pertandingan. Masalah orang menilai soal ada hubungan yang tidak baik atau soal bahasa tubuh, tentu kalau kalah akan selalu muncul problem seperti itu.

Kalau menang, mungkin kalau posisi lagi menang misal mereka ada masalah tentu penonton juga tidak akan melihat.

Dalam keseharian mah biasa saja, tidak ada masalah antara mereka. Memang soal kemarin itu gesture tubuh Kevin yang seolah-olah tidak mau serius, lalu ekspresinya dia. Kalau Sinyo, dia memang sudah sadar tidak bisa maksimal.

Ada banyak faktor kenapa Kevin terlihat seperti itu. Mungkin karena dia juga tidak bisa cover 100 persen Sinyo. Hal-hal seperti itu, banyak faktornya.

Kevin/Gideon itu harus selalu menang, kalau kalah seolah-olah sudah selesai. Kira-kira anggapan yang ada kan begitu.

Orang terlalu berharap banyak. Saya pernah bilang sama anak-anak, bahwa obat saja ada masanya, ada kedaluwarsanya.

Kita tidak selamanya di atas. Bisa enggak kita menyikapi, kita terima, dan kembali bersiap. Tidak bisa selalu selamanya di atas.

Menurut saya, Kevin/Gideon sudah nomor satu, sudah di atas, selama empat tahun itu sudah super, sejarah. Lewat prestasi yang mereka capai, walaupun belum Olimpiade maupun juara dunia.

9. Lalu bagaimana peluang Kevin/Marcus ikut Malaysia Open?

Dalam beberapa hari di minggu ini akan ada keputusan main atau enggak di Malaysia. Dari persiapan, menurut saya, mereka belum siap. Itu menurut saya.

Tetapi hal ini harus dibicarakan dulu di pertemuan. Anaknya ditanya siap atau tidak. Dari saya sebagai pelatih, dari sisi persiapan tidak cukup, mereka tidak siap.

Satu minggu tidak cukup untuk persiapan dalam kondisi Marcus tidak 100 persen.

10. Lalu bagaimana dengan Pramudya/Yeremia?

Belum ada pembahasan. Yere masih perlu banyak istirahat selama 3-4 bulan. Setelah ini akan dipikirkan dan ditindaklanjuti. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan.

Harus secepatnya dalam minggu ini dirapatkan.

11. Dengan race to Olympics dimulai tahun depan, apakah masih ada kemungkinan tukar pasangan di antara pasukan ganda putra?

Setelah Kejuaraan Dunia, baru saya lihat perkembangannya. Menjelang Olimpiade 2024, race to Olympics baru bulan Mei mulai dihitung kan, jadi itu memungkinkan.

Saya melihat perkembangan [situasi ganda putra] setelah Sinyo operasi, Yere cedera.

Memungkinkan ada perubahan pasangan. Tetapi tidak sekarang. Setelah Kejuaraan Dunia atau tahun depan. Tetapi memungkinkan untuk dibicarakan dan dipikirkan soal perubahan pasangan.

(nva/detik.com)

Komentar Pembaca