Bank Dunia dan PT SMI Minta Pemprov Sultra Perhatikan Limbah Buangan Sebelum RS JOPDI Oputa Yi Koo Difungsikan

16

KENDARI – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, mengadakan Jamuan Makan Malam seusai Bank Dunia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) berkunjung ke RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional (JOPDI) Oputa Yi Koo, di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, Rabu (29/6).

Sejumlah tamu dari Bank Dunia dan PT. SMI tersebut bertemu dengan Gubernur Ali Mazi selain itu juga melaporkan hasil tinjauan mereka ke Rumah Sakit Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional.

Tim Bank Dunia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang didampingi Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Pahri Yamsul, Kepala Bappeda Sultra J. Robert Maturbong serta Kepala Dinas Kesehatan Sultra Putu Agustin Kusumawati meninjau progres pembangunan Rumah Sakit Jantung, Otak dan Pembuluh Darah Internasional yang dibangun di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

Melihat perkembangan penyelesaian konstruksi yang berjalan sesuai target, Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra, memberi apresiasi. Proyek ini akan menjadi referensi program rumah sakit rujukan ideal di Indonesia yang mendapat suntikan dana dari Bank Dunia melalui PT SMI.

“Tepat waktu penyelesaian. Ini akan jadi referensi rumah sakit rujukan untuk beberapa program kemitraan pendanaan dari PT SMI, tidak semua daerah punya kewenangan bisa bangun seperti ini, dan Sultra bisa merealisasikan sesuai target. Hari ini yang hadir Tim Bank Dunia. dana pinjaman ini memang dari pemerintah, pinjaman Indonesia ke Bank Dunia melalui PT SMI. Progresnya sangat positif,” jelas Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra kepada rilis yang diterima fajar.co.id, Kamis (30/6).

Lanjut, Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra, menuturkan pihak Pemprov Sultra tinggal menyelesaikan tahap akhir. Mulai dari finishing gedung serta kelengkapan fisik alat kesehatan sebagai penunjang operasional rumah sakit jantung. Dengan begitu, RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional Oputa Yi Koo sudah bisa digunakan melayani publik tahun ini.

Namun begitu, baik Bank Dunia maupun PT SMI memberi catatan khusus bagi Pemprov Sultra agar memperhatikan aspek lingkungan mencakup limbah buangan sebelum RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional Oputa Yi Koo itu difungsikan.

“Tidak ada pembangunan yang betul-betul sempurna, tapi over all sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. Terpenting aspek lingkungan jangan diabaikan,” pungkas Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT SMI Erdian Dharmaputra.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Pahri Yamsul mengatakan tantangan penyelesaian konstruksi gedung tersebut cukup kompleks. Namun, ia bersyukur semua bisa diselesaikan sesuai target.

Tahun ini, RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional Oputa Yi Koo yang menelan anggaran hingga Rp. 728 Miliar sudah bisa beroperasi sehingga bisa memberi income Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi daerah.

“Tahun ini sudah akan dipergunakan. Dulu banyak yang pesimis proyek ini bisa kelar tepat waktu. Tapi Alhamdulillah bisa kita selesaikan sesuai target. bahkan tahun ini sudah bisa dipakai dan bisa beri PAD ke pemerintah,” jelas Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Pahri Yamsul.

Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Sultra Putu Agustin Kusumawati mengatakan pihaknya jauh hari mulai melakukan proses rekrutmen pegawai, baik tenaga medis dan non medis untuk mendukung operasional RS Jantung Otak dan Pembuluh Darah Internasional Oputa Yi Koo tersebut.

Untuk diketahui, Hadir dalam acara tersebut antara lain Pj. Sekretaris Daerah Prov. Sultra Asrun Lio, Kepala Bappeda Prov. Sultra J. Robert Maturbongs, Direktur PT SMI Edwin Syahruzad, dan The RIDF Team Leader The World Bank (WB) Griya Rufianne.

Dari PT SMI (Persero) juga hadir antara lain Direktur Pembiayaan Publik Faaris Pranawa, Kepala Divisi Pembiayaan Publik Erdian Dharmaputra, Team Leader Divisi Pembiayaan Publik Nanang Arifin, dan sejumlah pemimpin divisi keahlian yakni: Analyst Div. Pembiayaan Publik, Relationship Manager Div. Pembiayaan Publik, Senior Engineer, Health Specialist, Divisi Lingkungan dan Sosial, Divisi Risiko, Divisi Coorporate Secretary, dan Divisi Coorporate Secretary.

Dari Bank Dunia hadir antara lain Environmental Specialist, The World Bank Jaya Perana Ketaren, Social Safeguard The World Bank Muhammad Zulidhar, Head of PR & Communications The World Bank Rendy Salim.

Sedang dari pihak Pemprov Sultra ikut hadir Direktur Utama Bank Sultra Abdul Latif, Kepala Inspektorat Provinsi Sultra Gusti Pasaru, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra Putu Agustin Kusumawati, Kepala Dinas Cipta Karya Prov. Sultra Pahri Yamsul, Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Provinsi Sultra Burhanuddin.

Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Sekretaris Daerah Prov. Sultra Suharno, Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Prov. Sultra Sulastri, Direktur RS. Bahteramas Prov. Sultra Hasmudin, dan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Prov. Sultra La Ode Adili.(IMR/FNN)

Komentar Pembaca