Hukum, Tata Cara dan Keutamaan Puasa Syawal

24

Setelah menjalankan puasa selama 30 hari di bulan Ramadhan, umat muslim akan memasuki bulan Syawal. Tak hanya Idul Fitri yang merupakan hari raya umat muslim, bulan Syawal memiliki keutamaan lainnya. Di antaranya adalah keutamaan puasa syawal. 

Bulan Syawal adalah momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri. Terlebih lagi bulan Syawal terletak persis setelah bulan Ramadhan. Artinya umat muslim masih terbiasa dengan intensitas ibadah yang tinggi di bulan Ramadhan.

Menjalankan puasa di bulan Syawal akan terasa tidak terlalu sulit, sebab dengan berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan membuat tubuh sudah terbiasa untuk melakukan puasa. Apalagi bepuasa di bulan Syawal memiliki banyak keutamaan yang sayang untuk dilewatkan. Berikut merupakan tata cara dan keutamaan puasa di bulan Syawal:

Anjuran Puasa Syawal

Berpuasa di bulan Syawal merupakan sebuah ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah. Ganjaran pahala berpuasa di bulan Syawal sangat besar, sebab ujiannya juga sangat besar. Di bulan Syawal orang-orang masih merayakan euphoria hari raya dan bersilaturahmi.

Namun sebenarnya berpuasa di bulan Syawal juga memiliki momentum yang bagus karena tubuh masih terbiasa berpuasa setelah melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Di antara dalil atau hadits keutamaan puasa Syawal adalah berikut:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (H.R Muslim).

Tata Cara Berpuasa di bulan Syawal

Berikut ini adalah tata cara umat Islam untuk berpusasa di bulan Syawal. Sebelum melakukannya, pastikan kita memiliki niat yang kuat dan lurus hanya karena Allah SWT. 

1.    Mulai Dilakukan Setelah Tanggal 2 Syawal

Berpuasa di bulan Syawal boleh dilakukan setelah memasuki tanggal 2 Syawal. Sebab pada tanggal 1 Syawal umat Islam sedang merayakan Idul fitri. Hukum berpuasa pada tanggal 1 Syawal adalah haram, karena pada hari itu umat muslim diperintahkan untuk berbahagia dengan merayakan hari raya.

Selain tanggal 1 Syawal, diperbolehkan untuk berpuasa di tanggal berapapun di bulan Syawal. Boleh dilakukan pada awal bulan, pertengahan bulan ataupun akhir bulan Syawal.

2.    Jumlah Hari Puasa Sunnah di Bulan Syawal

Puasa di bulan Syawal memiliki keutamaan yang sayang untuk dilewatkan. Berpuasa di bulan Syawal yaitu berjumlah 6 hari. Berpuasa 6 hari di bulan Syawal boleh dilakukan dengan berurutan selama enam hari sekaligus, boleh juga dilakukan dengan terpisah pisah. Tidak ada perbedaan keutamaan antara melaksanakan puasa di bulan Syawal secara berurutan atau terpisah-pisah.

Bolehkah Puasa Syawal Sebelum Qadha Puasa Ramadhan?

Puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan adalah wajib, namun sayangnya tidak semua umat muslim bisa menjalankan secara penuh ibadah puasa di bulan Ramadhan. Salah satu contoh yang tidak bisa menunaikan ibadah secara penuh di bulan Ramadhan adalah kaum wanita, sebab setiap wanita akan mengalami haid setiap bulannya.

Ada juga beberapa golongan yang Allah berikan keringanan untuk tidak menunaikan puasa di bulan Ramadhan seperti orang yang sedang safar, sedang mengalami sakit berat, ibu yang sedang menyusui atau ibu yang sedang melahirkan.

Muncullah permasalahan tentang pelaksanaan puasa syawal, apakah harus menunaikan qadha terlebih dahulu atau boleh menjalankan puasa sunnah 6 hari di bulan syawal. Dalam hal ini yang paling utama adalah wajib menjalankan puasa qadha terlebih baru menjalankan puasa sunnah 6 hari di bulan Ramadhan.

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (H.R Muslim).

Kata “kemudian” dalam hadits di atas dimaknai oleh para ulama sebagai urutan untuk menjalankannya. Selain itu disebabkan bahwa hukum menjalankan ibadah qadha adalah wajib, sedangkan puasa 6 hari di bulan syawal adalah sunnah, maka diwajibkan untuk mendahulukan yang wajib daripada yang sunnah.

Namun ada keringanan bagi seorang muslim yang memiliki udzur syar’I, seperti sedang safar di bulan syawal sehingga tidak sempat menjalankan qadha terlebih dahulu sementara bulan syawal sudah mau berakhir, maka hal itu tetap diperbolehkan berdasarkan perkataan Aisyah dalam sebuah hadits:

Aku masih memiliki hutang puasa Ramadhan. Aku tidaklah mampu mengqodho’nya kecuali di bulan Sya’ban.” (H.R Bukhari & Muslim).

Hadits tersebut menjelaskan bahwa bolehnya menunda ibadah qadha apabila ada udzur syar’i. (red)

Komentar Pembaca